Surat Pendek Al-Quran Mp3. Surat Pendek Al-Quran Mp3 Complete set of short letters Quran, can play it without an internet connection. by Pemuda Muslim This app is currently not active on Google Play. 50+ Thousand Downloads PREMIUM. Est. downloads PREMIUM. Recent d/loads 4.68 695 Rating Unranked Ranking 7 Libraries
Ilustrasi surat pendek Al-quran - Image from pendek dalam Al-Quran atau yang lebih sering kita kenal dengan juz 'amma merupakan juz Al-Quran yang terakhir yaitu juz juz 30, berisi kumpulan surat-surat pendek Al-Quran yang biasanya dijadikan hafalan untuk anak-anak. Selain itu, surat-surat pendek ini juga dibaca pada shalat, baik shalat wajib maupun shalat pendek Al-Quran berjumlah 34 surat yang mana diawali dengan surat An-Naba' dan diakhiri dengan surat Al Ikhlas. Ke 34 surat itu hampir semua diturunkan di Mekkah yakni berjumlah 31 surat, dan 3 lainnya diturunkan di Madinah. 3 Surat itu adalah surat Al-Bayyinah, Al-Zalzalah, dan akan kita bahas mengenai surat-surat pendek juz 30 yang mudah dihafalkan beserta latin dan Surat Pendek Beserta Artinya1. Surat An-NaasSurat ini merupakan surat ke 114 dalam Al-Quran. An-Naas diambil dari kata An-Nas yang berarti manusia. Surat ini termasuk surah lafadz surat An-Naas قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاسِ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِQul a’uudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naasArtinya Katakanlah “Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan bisikan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan 12 Keistimewaan Al-Qur'an2. Surat Al-FalaqSurat ini adalah surat ke 113, dan tergolong surat makkiyah. Berikut bacaan surat Al-Falaq قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ . وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَQul a’uudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad Artinya Katakanlah “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki”.3. Surat Al-IkhlasSurat ini adalah surat ke 112 dalam Al-Quran,surat ini termasuk surat هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌQul huwalloohu ahad. Alloohush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu kufuwan ahadArtinya Katakanlah “Dialah Allah Yang Maha esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”Baca Daftar Isi 30 Juz dalam Al-Quran4. Surat Al-LahabSurat ini adalah surat ke 111, dan merupakan surat makkiyah. Nama surat ini diambil dari kata Al Lahab yang artinya gejolak يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ . مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ . سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ . وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ . فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍTabbat yadaa abii lahabiw watabb. Maa aghnaa anhu maaluhuu wamaa kasab. Sayashlaa naaron dzaata lahab. Wamroatuhuu hammaalatal hathob. Fii jiidihaa hablum mim masadArtinya Binasalah kedua tangan Abu lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar. Yang dilehernya ada tali dari Surat An-NashrSurat ini adalah surat ke 110 dalam Al-Quran dan merupakan surat madaniyah. An Nashr artinya "Pertolongan", kandungan dalam surat ini yakni janji bahwa pertolongan Allah akan datang dan Islam akan memperoleh kemenangan. Berikut lafadz surat An-Nashr Idzaa jaa-a nashrulloohi wal fath. Waro-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa. Fasabbih bihamdi robbika wastaghfirhu innahuu kaana tawwaabaaArtinya Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Juga Doa Agar Hati Tenang Menghilangkan Perasaan Sedih, Marah, Gelisah, dan Negatif6. Surat Al-KaafiruunSurat ini adalah surat ke 109 dalam Al-Quran, dan termasuk surat makkiyah. قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ . لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ . وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ . وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِQul yaa ayyuhal kaafiruun, laa a’budu maa ta’buduun. Walaa antum aabiduuna maa a’bud. Wa laa ana aabidum maa abadtum. Wa laa antum aabiduuna maa a’bud. Lakum diinukum waliya diinArtinya Katakanlah “Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”.7. Surat Al-Kautsar Surat ini adalah surat ke 108, dan termasuk surat makkiyah. Kata Al-Kausar mempunyai arti nikmat yang banyak yang terdapat pada ayat pertama dari surah ini, yang mana artinya adalah karunia Allah SWT berupa telaga Al Kautsar bagi orang-orang penghuni أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ . فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ . إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُInnaa a’thoinaa kal kautsar. Fasholli lirobbika wanhar. Inna syaani,aka huwal abtarArtinya Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang Surat Al-Maa'uunSurat ini adalah surat ke 107 dan merupakan surat makkiyah. Kata Al Maa'uun berarti bantuan penting atau hal-hal berguna, yang mana diambil pada ayat terakhir dari surat ini. أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ . فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ . وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ . فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ , الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ . الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ . وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَAro'aital ladzii yukadzdzibu bid diin. Fadzaalikal ladzii yadu’ul yatiim. Walaa yahudldlu alaa tho’aamil miskiin. Fawailul lil musholliinal ladziina hum an sholaatihim saahuun. Alladziinahum yuroo,uun. Wayamna’uunal maa’uunArtinya Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan menolong dengan barang Surat Al-QuraisySurat ini adalah surat ke 106 dalam Al-Quran dan merupakan surat makkiyah. Kata Quraisy sendiri ditunjukkan pada kaum Quraisy yaitu kaum yang mendapat kepercayaan menjaga Ka'bah. Isi surat ini menerangkan tentang kehidupan orang Quraisy serta kewajiban yang seharusnya mereka jalankan. لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ 1 إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ 2 فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ 3 الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ 4li`īlāfi quraīsy. īlāfihim riḥlatasy-syitā`i waṣ-ṣaīf. falya'budụ rabba aṭ'amahum min jụ'iw wa āmanahum min khaụfArtinya Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini Ka'bah, Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan rasa lapar dan mengamankan mereka dari Surat Al-FiilSurat ini adalah surat ke 105 Al-Quran dan merupakan surat makkiyah karena diturunkan di Mekkah tepatnya pada tahun gajah/tahun kelahiran Rasulullah SAW. Sesuai dengan nama Al Fiil sendiri yang berarti gajah. Berikut lafadz surat Al-Fiil أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ ﴿١﴾ أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ ﴿٢﴾ وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ ﴿٣﴾ تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ ﴿٤﴾ فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ ﴿﴾٥ alam tara kayfa fa’ala rabbuka bi-ash-haabilfiil. alam yaj’al kaydahum fii tadhliil. wa-arsala alayhim thayran abaabiil. tarmiihim bihijaaratimmin sijjiil. faja’alahum ka’ashfimma'kuuli. Artinya Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka untuk menghancurkan Ka'bah itu sia-sia?, Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu berasal dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat.Demikian artikel tentang surat surat pendek lengkap, dimana memang letak surat-surat pendek juz 30. Semoga dapat kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ . وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا islam surat surat pendek surat surat pendek lengkap surat surat pendek beserta artinya keislaman
Selainmembagikan bacaan surat surat pendek, disini kami akan melengkap surat pendek alquran dengan mp3 nya. Source: wisewordsx.blogspot.com. Surat surat pendek di dalam al quran ada pada juz 30, dan ini adalah juz yang paling banyak di hafal oleh kaum muslimin, dan surat pendek dalam juz 30 ini adalah favorit bacaan para imam sholat.

Tilawah Quran - Jika Anda sedang mencari audio surah pendek atau Juz 30 dengan merdu, mungkin Muzammil Hasballah merupakan qori mudah berprestasi yang mempunyai suara yang indah. Tilawah quran merupakan sebuah media yang terdiri dari Youtube, Blog dan media sosialnya untuk membantu menyebarluaskan surat alquran. Salah satunya dari qori Muzammil Hasballah yang membacakan ayat suci Alquran sangat merdu dan indah sekali untuk hasballah seorang qoriah Nasional yang sudah berpengalaman, saat bergabung dengat Ammar TV memang beliau sangat dikenal hinggat saat ini. Mudah-mudah tekad kami untuk membagikan surat ar rahman mp3 ini dapat memudahkan Anda mendengarkan murottal ayat suci Al-Qur' audio tersebut biasa terdengar di Youtube, kami menyediakan source audio yang langsung bisa di unduh tanpa harus di convert dahulu. Mungkin untuk download surah pendek atau Juz 30 bisa langsung unduh di bawah ini. Surah Surah Pendek Juz 30 Full Qori Muzammil HasballahUkuran File 94 Mb Download

30menit Kumpulan Sholawat Nabi Anak (Terbaru) PENYEJUK HATI.mp3 download. 2.6M . Belajar Mengaji Surat Pendek Anak TK Surat Az Zalzalah.mp3 download. 3.7M . Belajar mengaji surat pendek Hafalan Surah Pendek Al Quran Untuk Anak Surat An Naas.mp3 download. 258.5K . Hafalan
Ayat-ayat suci Al-Qur'an. Muslim diwajibkan untuk membaca Alquran walau hanya satu ayat. Salah satunya yang bisa diamalkan setiap hari adalah membaca surat pendek juz 30. Dalam sebuah hadis, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabdaمَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌArtinya "Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh. Aku tidak mengatakan alif laam miim’ itu satu huruf, akan tetapi, Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf." HR. Tirmidzi, No. 2915. Dinilai shahih oleh Al-Albani.Kumpulan Surat Pendek dalam Juz Amma Sesuai UrutanIlustrasi membaca Alquran. Foto PexelsDikutip dari buku Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an oleh Amirullah Syarbini dan Sumantri Jamhari 2012 9, dinyatakan bahwa Alquran menyuruh manusia untuk “membuka mata” membaca segala fenomena, berpikir yang dalam, kemudian melakukan tindakan yang nyata. Berikut ini adalah surat pendek juz 30 yang terdapat dalam Alquran yang dirangkum dalam Juz Amma. 1. Surat An Nasقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاسِ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِQul a’uudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan "Katakanlah 'Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan bisikan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia.'" QS. An Nas 1-62. Al Falaqقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ . وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِنْ شَرِّحَاسِدٍ إِذَا حَسَدَQul a’uudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil uqod. Wa min syarri haasidin idzaa "Katakanlah “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki." QS. Al Falaq 1-53. Al Ikhlasقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌQul huwalloohu ahad. Alloohush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu kufuwan "Katakanlah “Dialah Allah Yang Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia." QS. Al Ikhlas 1-44. Al Lahabتَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ . مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ . سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ . وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ .Tabbat yadaa abii lahabiw watabb. Maa aghnaa anhu maaluhuu wamaa kasab. Sayashlaa naaron dzaata lahab. Wamroatuhuu hammaalatal hathob. Fii jiidihaa hablum mim masadArtinya "Binasalah kedua tangan Abu lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta benda dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar. Yang dilehernya ada tali dari sabut." QS. Al Lahab 1-55. An Nasrإِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ . وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَتَوَّابًاIdzaa jaa-a nashrulloohi wal fath. Waro-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa. Fasabbih bihamdi robbika wastaghfirhu innahuu kaana “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat”. QS. An Nasr 1-36. Al Kafirunقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ . لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ . وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ . وَلَا أَنْتُمْعَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِQul yaa ayyuhal kaafiruun, laa a’budu maa ta’buduun. Walaa antum aabiduuna maa a’bud. Wa laa ana aabidum maa abadtum. Wa laa antum aabiduuna maa a’bud. Lakum diinukum waliya "Katakanlah “Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." QS. Al Kafirun 1-67. Al-Kautsarإِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ . فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ . إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُInnaa a’thoinaa kal kautsar. Fasholli lirobbika wanhar. Inna syaani,aka huwal "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus." QS. Al Kautsar 1-38. Al Maunأَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ . فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ . وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ . فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ , الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ . الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ . وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَAroaital ladzii yukadzdzibu bid diin. Fadzaalikal ladzii yadu’ul yatiim. Walaa yahudldlu alaa tho’aamil miskiin. Fawailul lil musholliinal ladziina hum an sholaatihim saahuun. Alladziinahum yuroo,uun. Wayamna’uunal maa’uunArtinya "Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan menolong dengan barang berguna." QS. Al Maun 1-79. Quraisyإِيلَافِ قُرَيْشٍ . إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ . فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ . الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآَمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍLiiilaafi quroisy. Iilaafihim rihlatasy syitaa,i wash shoif. Fal ya’buduu robba haadzal bait. Alladzii ath’amahum min juu’iw wa aamanahum min "Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, yaitu kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini Ka’bah. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan." QS. Quraisy 1-410. Al Filأَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ . أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ . وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ . تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ . فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍAlam taro kaifa fa’ala robbuka bi-ashhaabil fiil. Alam yaj’al kaidahum fii tadlliil. Wa arsala alaihin thoiron abaabiil. Tarmiihim bihijaarotim min sijjiil. Faja’alahum ka’ashfim ma’ "Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka untuk menghancurkan Ka’bah itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu berasal dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat." QS. Al Fil 1-5Al-Qur'an adalah sumber dari segalanya. Al Humazahوَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ . الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ . يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ . كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ . نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ . الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ . إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ . فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍWailul likulli humazatil lumazah. Alladzii jama’a maalaaw wa’addadah. Yahsabu anna maalahuu akhladah. Kallaa layumbadzanna fil huthomah. Wamaa adrooka mal huthomah. Naarulloohil muuqodah. Allatii taththoli’u alal af’idah. Innahaa alaihim mu’shodah. Fii amadim mumaddadahArtinya "Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? yaitu api yang disediakan Allah yang dinyalakan, yang membakar sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, sedang mereka itu diikat pada tiang-tiang yang panjang." QS. Al Humazah 1-912. Al Ashrوَالْعَصْرِ . إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِWal ashr. Innal insaana lafii khusr. Illal ladziina aamanuu wa’amilush shoolihaati watawaashou bilhaqqi watawaashou bish "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." QS. Al Ashr 1-313. At-Takatsurأَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ . حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ . كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ . ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ . كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ . لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ . ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ . ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِAlhaakumut takaatsur. Hattaa zurtumul maqoobir. Kallaa saufa ta’lamuun. Tsumma kallaa saufa ta’lamuun. Kallaa lau ta’lamuuna ilmal yaqiin. Latarowunnal jahiim. Tsumma latarowunnahaa ainal yaqiin. Tsumma latus-alunna yauma-idzin anin na’ "Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu itu, dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ainul yaqin. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan yang kamu megah-megahkan di dunia itu." QS. At Takatsur 1-814. Al-Qari’ahالْقَارِعَةُ . مَا الْقَارِعَةُ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ . يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ . وَتَكُونُ الْجِبَالُكَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ . فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ . فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ . وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ . فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌوَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ . نَارٌ حَامِيَةٌ .Al qoori’ah. Mal qoori’ah. Wa maa adrooka mal qoori’ah. Yauma yakuunun naasu kal faroosyil mabtsuuts. Wa takuunul jibaalu kal ihnil manfuusy. Fa ammaa man tsaqulat mawaaziinuh. Fahuwa fii iisyatir roodliyah. Wa ammaa man khoffat mawaaziinuhu. Fa ummuhuu haawiyah. Wa maa adrooka maahiyah. Naarun haamiyahArtinya "Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan kebaikannya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka kamu apakah neraka Hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas.” QS. Al Qariah 1-1115. Al-Adiyatوَٱلْعَٰدِيَٰتِ ضَبْحًافَٱلْمُورِيَٰتِ قَدْحًافَٱلْمُغِيرَٰتِ صُبْحًافَأَثَرْنَ بِهِۦ نَقْعًفَوَسَطْنَ بِهِۦ جَمْعًاإِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لِرَبِّهِۦ لَكَنُودٌوَإِنَّهُۥ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌوَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ۞ أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِى ٱلْقُبُوروَحُصِّلَ مَا فِى ٱلصُّدُورإِنَّ رَبَّهُم بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّخَبِيرٌۢWal-ādiyāti ḍab-ḥā fal-mụriyāti qad-ḥā fal-mugīrāti ṣub-ḥā fa aṡarna bihī naq’ā fa wasaṭna bihī jam’ā innal-insāna lirabbihī lakanụd wa innahụ alā żālika lasyahīd wa innahụ liḥubbil-khairi lasyadīd a fa lā ya’lamu iżā bu’ṡira mā fil-qubụr wa huṣṣila mā fiṣ-ṣudụr inna rabbahum bihim yauma`iżil “Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan kuku kakinya, dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, maka ia menerbangkan debu, dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan sendiri keingkarannya dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.” QS Al-Adiyat 1-1016. Az-Zalzalaبِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا. وَأَخْرَجَتِ ٱلْأَرْضُ أَثْقَالَهَا. وَقَالَ ٱلْإِنسَٰنُ مَا لَهَا. يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا. بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا. يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ ٱلنَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا۟ أَعْمَٰلَهُمْ. فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ. وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥIdzaa zulzilatil ardhu zilzaalahaa. wa-akhrojatil ardhu atsqoolahaa. waqoolal insaanu maa lahaa. yauma-idzin tuhadditsu akhbaarohaa. bi-anna robbaka auhaa lahaa. Yaumaidziy yashdurun naasu asytaatal liyuraw a’maalahum. amay ya’mal mitsqoola dzarrotin khoiroy yaroh. wamay ya’mal mitsqoola dzarrotin syarroy "Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, dan manusia bertanya “Apa yang terjadi dengan bumi ini?” Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan yang sedemikian itu kepadanya. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok1, untuk diperlihatkan kepada mereka balasan semua barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya." QS. Az-Zalzalah 1-817. Al-Bayyinahلَمْ يَكُنِ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ مُنْفَكِّينَ حَتَّىٰ تَأْتِيَهُمُ الْبَيِّنَةُ رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ وَمَا تَفَرَّقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَةُ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُLam yakunillażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna munfakkīna ḥattā ta`tiyahumul-bayyinah rasụlum minallāhi yatlụ ṣuḥufam muṭahharah fīhā kutubung qayyimahdi. wa mā tafarraqallażīna ụtul-kitāba illā mim ba'di mā jā`at-humul wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakātawa żālika dīnul innallażīna kafarụ min ahlil-kitābi wal-musyrikīna fī nāri jahannama khālidīna fīhā, ulā`ika hum syarrul innallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti ulā`ika hum khairul-bariyyah jazā`uhum 'inda rabbihim jannātu 'adnin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā abadā, raḍiyallāhu 'an-hum wa raḍụ 'an-h, żālika liman khasyiya "Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik mengatakan bahwa mereka tidak akan meninggalkan agamanya sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata, yaitu seorang Rasul dari Allah Muhammad yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan Al Quran, di dalamnya terdapat isi Kitab-kitab yang lurus. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab kepada mereka melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik akan masuk ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” QS Al Bayinah 1-818. Al Qadrاِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِۛinnā anzalnāhu fī lailatil-qadr. wa mā adrāka mā lailatul-qadr. lailatul-qadri khairum min alfi syahr. tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr. salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajrArtinya "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya Al-Qur'an pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah malam itu sampai terbit fajar." QS Al Qadr 1-519. Al-alaqاِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِى خَلَقَ خَلَقَ الْإِنْسٰنَ مِنْ عَلَقٍ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ الَّذِى عَلَّمَ بِالْقَلَمِ عَلَّمَ الْإِنْسٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ كَلَّآ إِنَّ الْإِنْسٰنَ لَيَطْغَىٰٓ أَنْ رَّءَاهُ اسْتَغْنَىٰٓ إِنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ الرُّجْعَىٰٓ أَرَءَيْتَ الَّذِى يَنْهَىٰ عَبْدًا إِذَا صَلَّىٰٓ أَرَءَيْتَ إِنْ كَانَ عَلَى الْهُدَىٰٓ أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَىٰٓ أَرَءَيْتَ إِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰٓ أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللهَ يَرَىٰ كَلَّا لَئِنْ لَّمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًۢا بِالنَّاصِيَةِ نَاصِيَةٍ كٰذِبَةٍ خَاطِئَةٍ فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗ سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْIqro’ bismirobbikalladzii kholaq kholaqol insaana min alaq iqro’ warobbukal akrom alladzii allama bil qolam allamal insaana maa lam ya’lam kallaa innal insaana layath-ghoo arro-aahus taghnaa inna ilaa robbikar ruj’aa aro-aital ladzii yanhaa abdan idzaa shollaa aro-aita ingkaana alal hudaa au amaro bit taqwaa aro-aita ing kadzdzaba watawallaa alam ya’lam bi annallooha yaroo kallaa la-il lam yantahii lanasfa’am bin naashiyah naashiyating kaadzibatin khooti-ah falyad’u naadiyah sanad’uz zabaaniyah kallaa laa tuthi’hu wasjud waqtaribArtinya “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas apabila melihat dirinya serba cukup. Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembalimu. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang hamba ketika dia melaksanakan shalat, Bagaimana pendapatmu jika dia yang dilarang shalat itu berada di atas kebenaran petunnjuk. atau dia menyuruh bertakwa kepada Allah? Bagaimana pendapatmu jika dia yang melarang itu mendustakan dan berpaling? Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? Sekali-kali tidak! Sungguh jika dia tidak berhenti berbuat demikian niscaya Kami tarik ubun-ubunnya ke dalam neraka. yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka. Maka biaarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya. Kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah penyiksa orang-orang yang berdosa, sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Allah.” QS Al-Alaq 1-1820. At-Tinوَالتِّيْنِ الْبَلَدِ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِۗۗاَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَۗwat-tīni waz-zaitụn. wa ṭụri sīnīn. wa hāżal-baladil-amīn. laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm. ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn. illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum ajrun gairu mamnụn. fa mā yukażżibuka ba'du bid-dīn. a laisallāhu bi` “Demi buah Tin dan buah Zaitun, demi gunung Sinai, dan demi negeri Mekah yang aman ini. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya. Maka apa yang menyebabkan mereka mendustakanmu tentang hari pembalasan setelah adanya keterangan-keterangan itu? Bukankah Allah hakim yang paling adil?” QS At-Tin 1-8Membaca Al-Qur'an adalah suatu kewajiban. Al-InsyirahAlam nasyroh laka shodrok wawadho’naa anka wizrok alladzii ankqodho dhohrok warofa’naa laka dzikrok fa-inna ma’al usri yusroo inna ma’al usri yusroo fa-idzaa faroghta fangsob wa-ilaa robbika "Bukankah Kami telah melapangkan dadamu Muhammad?, an Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu, yang memberatkan punggungmu, dan Kami tinggikan sebutan namamu bagimu. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." QS Al-Insyirah 1-822. Ad اِذَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا خَيْرٌ لَّكَ مِنَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ يَجِدْكَ يَتِيْمًا ضَاۤلًّا عَاۤىِٕلًا الْيَتِيْمَ فَلَا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ. وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ wal-laili iżā sajā. mā wadda'aka rabbuka wa mā qalā. wa lal-ākhiratu khairul laka minal-ụlā. wa lasaufa yu'ṭīka rabbuka fa tarḍā. a lam yajidka yatīman fa āwā. Wa wajadaka ḍāllan fa hadā. wa wajadaka 'ā`ilan fa agnā. fa ammal-yatīma fa lā taq-har. wa ammas-sā`ila fa lā tan-har. wa ammā bini'mati rabbika fa "Demi waktu duha ketika matahari naik sepenggalah, dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tidak meninggalkan engkau Muhammad dan tidak pula membencimu, dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu, dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk, dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardiknya. Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan dengan bersyukur." QS Ad Dhuha 1-1123. Al-Lailوَالَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰوَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّىٰوَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنثَىٰٓإِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّىٰفَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ وَاتَّقَىٰوَصَدَّقَ بِالْحُسْنَىٰفَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْيُسْرَىٰوَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰوَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰفَسَنُيَسِّرُهٗ لِلْعُسْرَىٰوَمَا يُغْنِى عَنْهُ مَالُهٗ إِذَا تَرَدَّىٰٓإِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَىٰوَإِنَّ لَنَا لٙلْأٓخِرَةَ وَالْأُولَىٰفَأَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰلَا يَصْلَىٰهَآ إِلَّا الْأَشْقَىالَّذِى كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰوَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَىالَّذِى يُؤْتِى مَا لَهٗ يَتَزَكَّىٰوَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهٗ مِن نِّعْمَةٍ تُجْزَىٰٓإِلَّا ابْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰوَلَسَوْفَ يَرْضَىٰWallaili idzaa yaghsyaa wannahaari idza tajallaa wamaa kholaqodzdzakaro wal unstaa inna sa’yakum lasyattaa fa-ammaa man a’thoo wattaqoo washoddaqo bil husnaa fasanuyassiruhuu lilyusroo wa-ammaa mam bakhila wastaghnaa wakadzdzaba bil husna fasanuyassiruhuu lil usroo wamaa yughnii anhumaa luhuu idzaa taroddaa inna alainaa lalhudaa wa-inna lanaa lal-aakhirota wal uulaa fa-angdzartukum naarong taladhdhoo laa yashlaahaa illaal asyqoo alladzii kadzdzaba watawallaa wasayujannabuhal atqoo alladzii yu’tii maalahu yatazakkaa wamaa li-ahadin indahuu min ni’matin tujzaa illab tighoo-a wajhi robbihil a’laa walasaufa yardhooArtinya "Demi malam apabila menutupi cahaya siang, demi siang apabila terang benderang, demi penciptaan laki-laki dan perempuan; sungguh, usahamu memang beraneka macam; Maka barang siapa memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik surga maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan kebahagiaan. Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup tidak perlu pertolongan Allah serta mendustakan pahala yang terbaik, maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran kesengsaraan. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa. Sesungguhnya Kamilah yang memberi petunjuk, dan sesungguhnya milik Kamilah akhirat dan dunia itu. Maka Aku memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala, yang hanya dimasuki oleh orang yang paling celaka, yang mendustakan kebenaran dan berpaling dari iman. Dan akan dijauhkan darinya neraka orang yang paling bertakwa yang menginfakkan hartanya di jalan Allah untuk membersihkan dirinya, dan tidak ada seorangpun memberikan suatu nikmat padanya yang harus dibalasnya, tetapi dia memberikan itu semata-mata karena mencari keridaan Tuhannya Yang Mahatinggi Dan niscaya kelak dia akan mendapat kesenangan yang sempurna.” QS Al-Lail 1-2124. Asy Syarhاَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ عَنْكَ اَنْقَضَ لَكَ مَعَ الْعُسْرِ مَعَ الْعُسْرِ lam nasyraḥ laka ṣadrak. wa waḍa'nā 'angka wizrak. allażī angqaḍa ẓahrak. wa rafa'nā laka żikrak. fa inna ma'al-'usri yusrā. inna ma'al-'usri yusrā. fa iżā faragta fanṣab. wa ilā rabbika "Bukankah Kami telah melapangkan dadamu Muhammad? dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu, yang memberatkan punggungmu, dan Kami tinggikan sebutan namamu bagimu. Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." QS Asy Syarh 1-825. Al-Baladلَآ أُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدوَأَنْتَ حِلٌّۢ بِهٰذَا الْبَلَدوَوَالِدٍ وَمَا وَلَدلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسٰنَ فِى كَبَدأَيَحْسَبُ أَنْ لَّنْ يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدِيَقُوْلُ أَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًاأَيَحْسَبُ أَنْ لَّمْ يَرَهٗ أَحَدٌأَلَمْ نَجْعَل لَّهٗ عَيْنَيْنِوَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِوَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِفَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَوَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا الْعَقَبَةُفَكُّ رَقَبَةٍأَوْ إِطْعٰمٌ فِى يَوْمٍ ذِى مَسْغَبَةٍيَتِيْمًا ذَا مَقْرَبَةٍأَوْ مِسْكِيْنًا ذَا مَتْرَبَةٍثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا۟ وَتَوَاصَوْا۟ بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا۟ بِالْمَرْحَمَةِأُو۟لٰٓئِكَ أَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِوَالَّذِيْنَ كَفَرُوا۟ بِـَٔايٰتِنَا هُمْ أَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِعَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌۢlaa uqsimu bihaadzal balad wa anta hillum bihaazdal balad wawaalidiw wamaa walad laqod kholaqnal ingsaana fii kabad ayahsabu allay yaqdiro alaihi ahad yaquulu ahlaktu maalall lubadaa ayahsabu allam yarohuu ahad alam naj’al lahuu ainaiin walisaanaw wasyafataiin wahadainaahun najdaiin falaq tahamal aqobah wamaa adrooka mal aqobah fakku roqobah aw ith’aamung fii yauming dzii masghobah yatiimang dzaa maqrobah aw miskiinang dzaa matrobah tsumma kaana minal ladziina aamanuu watawaashoubis shobri watawaashoubil marhamah ulaa-ika ash-haabul maimanah walladziina kafaruu bi-aayaatinaa hum ash-haabul masy-amah alaihim naarum mu’ Aku bersumpah dengan negeri ini Mekah, dan engkau Muhammad, bertempat di negeri Mekah ini, an demi pertalian bapak dan anaknya. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah apakah dia manusia itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya? Dia mengatakan, “Aku telah menghabiskan harta yang banyak.” Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya? Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata dan lidah dan sepasang bibir? Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan kebajikan dan kejahatan.Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki dan sukar Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu? Yaitu melepaskan perbudakan hamba sahaya, atau memberi makanan pada hari terjadi kelaparan, kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir. Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman, dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. Mereka orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu adalah golongan kanan. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat." QS Al-Balad 1-2026. Al-Fajrوَٱلْفَجْرِوَلَيَالٍ عَشْرٍوَٱلشَّفْعِ وَٱلْوَتْرِوَٱلَّيْلِ إِذَا يَسْرِهَلْ فِى ذَٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِى حِجْرٍأَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍإِرَمَ ذَاتِ ٱلْعِمَادِٱلَّتِى لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى ٱلْبِلَـٰدِوَثَمُودَ ٱلَّذِينَ جَابُوا۟ ٱلصَّخْرَ بِٱلْوَادِوَفِرْعَوْنَ ذِى ٱلْأَوْتَادِٱلَّذِينَ طَغَوْا۟ فِى ٱلْبِلَـٰدِفَأَكْثَرُوا۟ فِيهَا ٱلْفَسَادَفَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍإِنَّ رَبَّكَ لَبِٱلْمِرْصَادِفَأَمَّا ٱلْإِنسَـٰنُ إِذَا مَا ٱبْتَلَىٰهُ رَبُّهُۥ فَأَكْرَمَهُۥ وَنَعَّمَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّىٓ أَكْرَمَنِوَأَمَّآ إِذَا مَا ٱبْتَلَىٰهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّىٓ أَهَـٰنَنِكَلَّا ۖ بَل لَّا تُكْرِمُونَ ٱلْيَتِيمَوَلَا تَحَـٰٓضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِوَتَأْكُلُونَ ٱلتُّرَاثَ أَكْلًا لَّمًّاوَتُحِبُّونَ ٱلْمَالَ حُبًّا جَمًّاكَلَّآ إِذَا دُكَّتِ ٱلْأَرْضُ دَكًّا دَكًّاوَجَآءَ رَبُّكَ وَٱلْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاوَجِا۟ىٓءَ يَوْمَئِذٍۭ بِجَهَنَّمَ ۚ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ ٱلْإِنسَـٰنُ وَأَنَّىٰ لَهُ ٱلذِّكْرَىٰيَقُولُ يَـٰلَيْتَنِى قَدَّمْتُ لِحَيَاتِىفَيَوْمَئِذٍ لَّا يُعَذِّبُ عَذَابَهُۥٓ أَحَدٌوَلَا يُوثِقُ وَثَاقَهُۥٓ أَحَدٌيَـٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفْسُ ٱلْمُطْمَئِنَّةُٱرْجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةًفَٱدْخُلِى فِى عِبَـٰدِىوَٱدْخُلِى جَنَّتِىWal fajr walayaalin asyr wasy syaf’i wal watr wal laili idzaa yasr hal fii dzaalika qosamul lidzii hijr alam taro kaifa fa’ala robbuka bi’aad iroma dzaatil imaad allatii lam yukhlaq mitsluhaa fil bilaad Watsamuudal ladziina jaabus shokhro bil waad wa fir’auna dzil autaad alladziina thoghau fil bilaad fa-aktsaruu fiihal fasaad fashobba alaihim robbuka sautho adzaab inna robbaka labil mirshood fa-ammal ingsaanu idzaa mabtalaahu robbuhuu fa-akromahuu wana”amahuu fayakuulu robbii akroman wa-ammaa idzaa mabtalaahu faqodaro alaihi rizqohuu fayaquulu robbii ahaanan kallaa bal laa tukrimuunal yatiim wala tahaadhdhuuna ala tho’aamil miskiin wata’kuluunat turootsa aklal lammaa watuhibbuunal maala hubbang jammaa kallaa idzaa dukkatil ardhu dakkang dakkaa wajaa-a robbuka wal malaku shoffang shoffaa wajii-a yauma-idzim bijahannama yauma-idziy yatadzakkarul ingsaanu wa annaa lahudz dzikroo yaquulu yaalaitanii qoddamtu lihayaatii fayauma-idzil laa yu’adzdzibu adzaabahuu ahad walaa yuutsiqu wa tsaaqohuu ahad yaa ayyatuhan nafsul muthma-innah irji’ii ilaa robbiki roodhiyatam mardhiyyah fadhulii fii ibaadii wadhulii jannatiiArtinya “Demi fajar demi malam yang sepuluh, demi yang genap dan yang ganjil, demi malam apabila berlalu. Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah yang dapat diterima bagi orang-orang yang berakal?Tidakkah engkau Muhammad memerhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Ad?, yaitu penduduk Iram ibu kota kaum Ad yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi yang belum pernah dibangun suatu kota seperti itu, di negeri-negeri lain, dan terhadap kaum Samud yang memotong batu-batu besar di lembah dan terhadap Fir’aun yang mempunyai pasak-pasak bangunan yang besar, yang berbuat sewenang-sewenang dalam negeri, lalu mereka banyak berbuat kerusakan dalam negeri itu, karena itu Tuhanmu menimpakan cemeti azab kepada mereka, sungguh, Tuhanmu benar-benar mengawasi. Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, “Tuhanku telah memuliakanku.” Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, “Tuhanku telah menghinaku.” Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan yang halal dan yang haram, dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. Sekali-kali tidak! Apabila bumi diguncangkan berturut-turut berbenturan, dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris, dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahanam; pada hari itu sadarlah manusia, tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu. Dia berkata, “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan kebajikan untuk hidupku ini.” Maka pada hari itu tidak ada seorangpun yang mengazab seperti azab-Nya yang adil, dan tidak ada seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya. Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam Surga-Ku.” QS Al-Fajr 1-3027. Al-Ghasiyahهَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ ٱلْغَـٰشِيَةِ وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَـٰشِعَةٌ عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ تَصْلَىٰ نَارًا حَامِيَةً تُسْقَىٰ مِنْ عَيْنٍ ءَانِيَةٍ لَّيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٍ لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِى مِن جُوعٍ وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاعِمَةٌ لِّسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ فِى جَنَّةٍ عَالِيَةٍ لَّا تَسْمَعُ فِيهَا لَـٰغِيَةً فِيهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ فِيهَا سُرُرٌ مَّرْفُوعَةٌ وَأَكْوَابٌ مَّوْضُوعَة وَنَمَارِقُ مَصْفُوفَةٌ وَزَرَابِىُّ مَبْثُوثَةٌ أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى ٱلْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ وَإِلَى ٱلسَّمَآءِ كَيْفَ رُفِعَتْ وَإِلَى ٱلْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ وَإِلَى ٱلْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ فَذَكِّرْ إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٌ لَّسْتَ عَلَيْهِم بِمُصَيْطِرٍ إِلَّا مَن تَوَلَّىٰ وَكَفَرَ فَيُعَذِّبُهُ ٱللَّهُ ٱلْعَذَابَ ٱلْأَكْبَرَ إِنَّ إِلَيْنَآ إِيَابَهُمْ ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمHal atāka ḥadīṡul-gāsyiyah wujụhuy yauma`iżin khāsyi'ah nāṣibah nāran ḥāmiyah tusqā min 'ainin āniyah lahum ṭa'āmun illā min ḍarī' ā yusminu wa lā yugnī min jụ' wujụhuy yauma`iżin nā'imah rāḍiyah fī jannatin 'āliyah lā tasma'u fīhā lāgiyah īhā 'ainun jāriyah fīhā sururum marfụ'ah wa akwābum mauḍụ'ah namāriqu maṣfụfah wa zarābiyyu mabṡụṡah a fa lā yanẓurụna ilal-ibili kaifa khuliqat wa ilas-samā`i kaifa rufi'at wa ilal-jibāli kaifa wa ilal-arḍi kaifa suṭiḥat fa żakkir, innamā anta mużakkir lasta 'alaihim bimuṣaiṭir man tawallā wa kafar yu'ażżibuhullāhul-'ażābal-akbarmaka inna ilainā iyābahum inna 'alainā ḥisābahumArtinya "Sudahkah sampai kepadamu berita tentang hari Kiamat? Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk terhina, karena bekerja keras lagi kepayahan, mereka memasuki api yang sangat panas neraka, diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas. Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar. Pada hari itu banyak pula wajah yang berseri-seri, merasa senang karena usahanya sendiri, mereka dalam surga yang tinggi,di sana kamu tidak mendengar perkataan yang tidak berguna. Di sana ada mata air yang mengalir. Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan,dan gelas-gelas yang tersedia di dekatnya,dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, permadani-permadani yang terhampar. tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan? Langit, bagaimana ditinggikan? gunung-gunung bagaimana ditegakkan? bumi bagaimana dihamparkan? berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau Muhammad hanyalah pemberi peringatan. Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,, kecuali jika ada orang yang berpaling dan kafir, maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar. kepada Kamilah mereka kembali, sesungguhnya kewajiban Kamilah membuat perhitungan atas mereka.” QS AL-Gasyiyah 1-2628. Al-A’laسَبِّحِ ٱسْمَ رَبِّكَ ٱلْأَعْلَى ٱلَّذِى خَلَقَ فَسَوَّىٰ وَٱلَّذِى قَدَّرَ فَهَدَىٰ وَٱلَّذِىٓ أَخْرَجَ ٱلْمَرْعَىٰ فَجَعَلَهُۥ غُثَآءً أَحْوَىٰ سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنسَىٰٓ إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُ ۚ إِنَّهُۥ يَعْلَمُ ٱلْجَهْرَ وَمَا يَخْفَىٰ وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرَىٰ فَذَكِّرْ إِن نَّفَعَتِ ٱلذِّكْرَىٰ سَيَذَّكَّرُ مَن يَخْشَىٰ وَيَتَجَنَّبُهَا ٱلْأَشْقَى ٱلَّذِى يَصْلَى ٱلنَّارَ ٱلْكُبْرَىٰ ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ وَذَكَرَ ٱسْمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ بَلْ تُؤْثِرُونَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا وَٱلْـَٔاخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ إِنَّ هَـٰذَا لَفِى ٱلصُّحُفِ ٱلْأُولَىٰ صُحُفِ إِبْرَٰهِيمَ وَمُوسَSabbiḥisma rabbikal-a’lā allażī khalaqa fa sawwā wallażī qaddara fa hadā wallażī akhrajal-mar’ā fa ja’alahụ guṡā`an aḥwā sanuqri`uka fa lā tansā illā mā syā`allāh, innahụ ya’lamul-jahra wa mā yakhfā wa nuyassiruka lil-yusrā fa żakkir in nafa’atiż-żikrā sayażżakkaru may yakhsyā wa yatajannabuhal-asyqā allażī yaṣlan-nāral-kubrā ṡumma lā yamụtu fīhā wa lā yaḥyā qad aflaḥa man tazakkā wa żakarasma rabbihī fa ṣallā ا bal tu`ṡirụnal-ḥayātad-dun-yā wal-ākhiratu khairuw wa abqā inna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ụlā ṣuḥufi ibrāhīma wa mụsāArtinya "Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi, yang menciptakan, dan menyempurnakan penciptaan-Nya, dan yang menentukan kadar masing-masing dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan rumput-rumputan, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman. Kami akan membacakan Al Quran kepadamu Muhammad maka kamu tidak akan lupa, kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi dan Kami akan memberi kamu taufik ke jalan yang mudah, oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat, orang yang takut kepada Allah akan mendapat pelajaran,. dan orang-orang yang celaka kafir akan menjauhinya. Yaitu orang yang akan memasuki api yang besar neraka. Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak pula hidup.. Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri dengan beriman, dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu orang-orang kafir memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, yaitu Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” QS Al-A’ala 1-1929. Ath-Thariqوَٱلسَّمَآءِ وَٱلطَّارِقِ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلطَّارِقُ ٱلنَّجْمُ ٱلثَّاقِبُ إِن كُلُّ نَفْسٍ لَّمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌ فَلْيَنظُرِ ٱلْإِنسَـٰنُ مِمَّ خُلِقَ خُلِقَ مِن مَّآءٍ دَافِقٍ يَخْرُجُ مِنۢ بَيْنِ ٱلصُّلْبِ وَٱلتَّرَآئِبِ إِنَّهُۥ عَلَىٰ رَجْعِهِۦ لَقَادِرٌ يَوْمَ تُبْلَى ٱلسَّرَآئِرُ فَمَا لَهُۥ مِن قُوَّةٍ وَلَا نَاصِرٍ وَٱلسَّمَآءِ ذَاتِ ٱلرَّجْعِ وَٱلْأَرْضِ ذَاتِ ٱلصَّدْعِ إِنَّهُۥ لَقَوْلٌ فَصْلٌ وَمَا هُوَ بِٱلْهَزْلِ إِنَّهُمْ يَكِيدُونَ كَيْدًا وَأَكِيدُ كَيْدًا فَمَهِّلِ ٱلْكَـٰفِرِينَ أَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًۢاWas-samā`i waṭ-ṭāriq wa mā adrāka maṭ-ṭāriq an-najmuṡ-ṡāqib ing kullu nafsil lammā alaihā ḥāfiẓ falyanẓuril-insānu mimma khuliq khuliqa mim mā`in dāfiq yakhruju mim bainiṣ-ṣulbi wat-tarā`ib innahụ alā raj’ihī laqādir yauma tublas-sarā`ir fa mā lahụ ming quwwatiw wa lā nāṣir was-samā`i żātir-raj’ wal-arḍi żātiṣ-ṣad’ innahụ laqaulun faṣl wa mā huwa bil-hazl innahum yakīdụna kaidā wa akīdu kaidā fa mahhilil-kāfirīna am-hil-hum ruwaidāArtinya "Demi langit dan yang datang pada malam hari, tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?. yaitu bintang yang cahayanya menembus, tidak ada suatu jiwapun diri melainkan ada penjaganya. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan. Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya hidup sesudah mati. Pada hari dinampakkan segala rahasia, maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatanpun dan tidak pula seorang penolong. Demi langit yang mengandung hujan dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan, sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil. dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau. Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. Dan Akupun membuat rencana pula dengan sebenar-benarnya. Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu.” QS Ath Thariq 1-1730. Al-Burujوَٱلسَّمَآءِ ذَاتِ ٱلْبُرُوجِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْمَوْعُودِ وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ قُتِلَ أَصْحَـٰبُ ٱلْأُخْدُودِ ٱلنَّارِ ذَاتِ ٱلْوَقُودِ إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ وَهُمْ عَلَىٰ مَا يَفْعَلُونَ بِٱلْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ وَمَا نَقَمُوا۟ مِنْهُمْ إِلَّآ أَن يُؤْمِنُوا۟ بِٱللَّهِ ٱلْعَزِيزِ ٱلْحَمِيدِ ٱلَّذِى لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ شَهِيدٌ إِنَّ ٱلَّذِينَ فَتَنُوا۟ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَـٰتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا۟ فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ ٱلْحَرِيقِ إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَهُمْ جَنَّـٰتٌ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْكَبِيرُ إِنَّ بَطْشَ رَبِّكَ لَشَدِيدٌ إِنَّهُۥ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيدُ وَهُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلْوَدُودُ ذُو ٱلْعَرْشِ ٱلْمَجِيدُ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ ٱلْجُنُودِ فِرْعَوْنَ وَثَمُودَ بَلِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فِى تَكْذِيبٍ وَٱللَّهُ مِن وَرَآئِهِم مُّحِيطٌۢ بَلْ هُوَ قُرْءَانٌ مَّجِيدٌ فِى لَوْحٍ مَّحْفُوظٍۭWas-samā`i żātil-burụj wal-yaumil-mau’ụd wa syāhidiw wa masy-hụd qutila aṣ-ḥābul-ukhdụd an-nāri żātil-waqụd iż hum alaihā qu’ụd wa hum alā mā yaf’alụna bil-mu`minīna syuhụd wa mā naqamụ min-hum illā ay yu`minụ billāhil-azīzil-ḥamīd allażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍ, wallāhu alā kulli syai`in syahīd innallażīna fatanul-mu`minīna wal-mu`mināti ṡumma lam yatụbụ fa lahum ażābu jahannama wa lahum ażābul-ḥarīq innallażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti lahum jannātun tajrī min taḥtihal-an-hār, żālikal-fauzul-kabīr inna baṭsya rabbika lasyadīd innahụ huwa yubdi`u wa yu’īd wa huwal-gafụrul-wadụd żul-arsyil-majīd fa”ālul limā yurīd hal atāka ḥadīṡul-junụd fir’auna wa ṡamụd balillażīna kafarụ fī takżīb wallāhu miw warā`ihim muḥīṭ bal huwa qur`ānum majīd fī lauḥim maḥfụẓArtinya "Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, dan hari yang dijanjikan, dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit, yang berapi dinyalakan dengan kayu bakar, ketika mereka duduk di sekitarnya,. sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar. إSesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras. Sesungguhnya Dialah Yang menciptakan makhluk dari permulaan dan menghidupkannya kembali. Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih, yang mempunyai Arsy, lagi Maha Mulia, Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya. Sudahkah datang kepadamu berita kaum-kaum penentang, yaitu kaum Fir’aun dan kaum Tsamud? Sesungguhnya orang-orang kafir selalu mendustakan, Allah mengepung mereka dari belakang mereka. Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, yang tersimpan dalam Lauh Mahfuzh.” QS Al-Buruj1-2231. Al-Insyiqaqإِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنشَقَّتْ وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ وَإِذَا ٱلْأَرْضُ مُدَّتْ وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَـٰنُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَـٰقِيهِ فَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتَـٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا وَيَنقَلِبُ إِلَىٰٓ أَهْلِهِۦ مَسْرُورًا وَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتَـٰبَهُۥ وَرَآءَ ظَهْرِهِۦ فَسَوْفَ يَدْعُوا۟ ثُبُورًا وَيَصْلَىٰ سَعِيرًا إِنَّهُۥ كَانَ فِىٓ أَهْلِهِۦ مَسْرُورًا إِنَّهُۥ ظَنَّ أَن لَّن يَحُورَ بَلَىٰٓ إِنَّ رَبَّهُۥ كَانَ بِهِۦ بَصِيرًا فَلَآ أُقْسِمُ بِٱلشَّفَقِ وَٱلَّيْلِ وَمَا وَسَقَ وَٱلْقَمَرِ إِذَا ٱتَّسَقَ لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَن طَبَقٍ فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ ٱلْقُرْءَانُ لَا يَسْجُدُونَ ۩ بَلِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يُكَذِّبُونَ وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُوعُونَ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍۭIżas-samā`unsyaqqat wa ażinat lirabbihā wa ḥuqqat wa iżal-arḍu muddat wa alqat mā fīhā wa takhallat wa ażinat lirabbihā wa ḥuqqat yā ayyuhal-insānu innaka kādiḥun ilā rabbika kad-ḥan fa mulāqīh fa ammā man ụtiya kitābahụ biyamīnih fa saufa yuḥāsabu ḥisābay yasīrā wa yangqalibu ilā ahlihī masrụrā wa ammā man ụtiya kitābahụ warā`a ẓahrih fa saufa yad’ụ ṡubụrā wa yaṣlā sa’īrā innahụ kāna fī ahlihī masrụrā innahụ ẓanna al lay yaḥụr balā inna rabbahụ kāna bihī baṣīrā fa lā uqsimu bisy-syafaq wal-laili wa mā wasaq wal-qamari iżattasaq latarkabunna ṭabaqan an ṭabaq fa mā lahum lā yu`minụn wa iżā quri`a alaihimul-qur`ānu lā yasjudụn balillażīna kafarụ yukażżibụn wallāhu a’lamu bimā yụ’ụn fa basysyir-hum bi’ażābin alīm illallażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti lahum ajrun gairu mamnụnArtinya "Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh, dan apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya. Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya yang sama-sama beriman dengan gembira. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak “Celakalah aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala neraka. Sesungguhnya dia dahulu di dunia bergembira di kalangan kaumnya yang sama-sama kafir. Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali kepada Tuhannya. Bukan demikian, yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya. Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, dan dengan bulan apabila jadi kamu melalui tingkat demi tingkat dalam kehidupan, Mengapa mereka tidak mau beriman? dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud, bahkan orang-orang kafir itu mendustakannya.Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka. Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih, tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya.” QS Al-Insyiqaq 1-2532. Al-Mutaffifinوَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ ٱلَّذِينَ إِذَا ٱكْتَالُوا۟ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسْتَوْفُون وَإِذَا كَالُوهُمْ أَو وَّزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ أَلَا يَظُنُّ أُو۟لَـٰٓئِكَ أَنَّهُم مَّبْعُوثُونَ لِيَوْمٍ عَظِيمٍ يَوْمَ يَقُومُ ٱلنَّاسُ لِرَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ كَلَّآ إِنَّ كِتَـٰبَ ٱلْفُجَّارِ لَفِى سِجِّينٍ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا سِجِّينٌ كِتَـٰبٌ مَّرْقُومٌ وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ ٱلَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ وَمَا يُكَذِّبُ بِهِۦٓ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ ءَايَـٰتُنَا قَالَ أَسَـٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ كَلَّآ إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُوا۟ ٱلْجَحِيمِ ثُمَّ يُقَالُ هَـٰذَا ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ كَلَّآ إِنَّ كِتَـٰبَ ٱلْأَبْرَارِ لَفِى عِلِّيِّينَ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا عِلِّيُّونَ كِتَـٰبٌ مَّرْقُومٌ يَشْهَدُهُ ٱلْمُقَرَّبُونَ إِنَّ ٱلْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ تَعْرِفُ فِى وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ ٱلنَّعِيمِ يُسْقَوْنَ مِن رَّحِيقٍ مَّخْتُومٍ خِتَـٰمُهُۥ مِسْكٌ ۚ وَفِى ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ ٱلْمُتَنَـٰفِسُونَ وَمِزَاجُهُۥ مِن تَسْنِيمٍ عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا ٱلْمُقَرَّبُونَ إِنَّ ٱلَّذِينَ أَجْرَمُوا۟ كَانُوا۟ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يَضْحَكُونَ وَإِذَا مَرُّوا۟ بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ وَإِذَا ٱنقَلَبُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمُ ٱنقَلَبُوا۟ فَكِهِينَ وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوٓا۟ إِنَّ هَـٰٓؤُلَآءِ لَضَآلُّونَ وَمَآ أُرْسِلُوا۟ عَلَيْهِمْ حَـٰفِظِينَ فَٱلْيَوْمَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنَ ٱلْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ يَنظُرُونَ هَلْ ثُوِّبَ ٱلْكُفَّارُ مَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَWailul lil-muṭaffifīn allażīna iżaktālụ alan-nāsi yastaufụn wa iżā kālụhum aw wazanụhum yukhsirụn alā yaẓunnu ulā`ika annahum mab’ụṡụn liyaumin aẓīm yauma yaqụmun-nāsu lirabbil-ālamīn kallā inna kitābal-fujjāri lafī sijjīn wa mā adrāka mā sijjīn kitābum marqụm yauma`iżil lil-mukażżibīn allażīna yukażżibụna biyaumid-dīn wa mā yukażżibu bihī illā kullu mu’tadin aṡīm iżā tutlā alaihi āyātunā qāla asāṭīrul-awwalīn kallā bal rāna alā qulụbihim mā kānụ yaksibụn kallā innahum ar rabbihim yauma`iżil lamaḥjụbụn ṡumma innahum laṣālul-jaḥīm ṡumma yuqālu hāżallażī kuntum bihī tukażżibụn kallā inna kitābal-abrāri lafī illiyyīn wa mā adrāka mā illiyyụn kitābum marqụm yasy-haduhul-muqarrabụn innal-abrāra lafī na’īm alal-arā`iki yanẓurụn ta’rifu fī wujụhihim naḍratan na’īm yusqauna mir raḥīqim makhtụm khitāmuhụ misk, wa fī żālika falyatanāfasil-mutanāfisụn wa mizājuhụ min tasnīm ainay yasyrabu bihal-muqarrabụninnallażīna ajramụ kānụ minallażīna āmanụ yaḍ-ḥakụn wa iżā marrụ bihim yatagāmazụn wa iżangqalabū ilā ahlihimungqalabụ fakihīn wa iżā ra`auhum qālū inna hā`ulā`i laḍāllụn wa mā ursilụ alaihim ḥāfiẓīn fal-yaumallażīna āmanụ minal-kuffāri yaḍ-ḥakụn alal-arā`iki yanẓurụn hal ṡuwwibal-kuffāru mā kānụ yaf’alụnArtinya "Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,. pada suatu hari yang besar, yaitu hari ketika manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin. Tahukah kamu apakah sijjin itu? Ialah kitab yang bertulis. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan, yaitu orang-orang yang mendustakan hari pembalasan. Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa, yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata “Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu” Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari rahmat Tuhan mereka. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.. Kemudian, dikatakan kepada mereka “Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan”. Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu tersimpan dalam Illiyyin. Tahukah kamu apakah Illiyyin itu? Yaitu kitab yang bertulis,. yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan kepada Allah. Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar surga, mereka duduk di atas dipan-dipan sambil dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak tempatnya, laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim, yaitu mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah. Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan “Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat”, padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir, mereka duduk di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” QS Al-Muthafifin1-3633. An-Infitarإِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنفَطَرَتْ وَإِذَا ٱلْكَوَاكِبُ ٱنتَثَرَتْ وَإِذَا ٱلْبِحَارُ فُجِّرَتْ وَإِذَا ٱلْقُبُورُ بُعْثِرَتْ عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ وَأَخَّرَتْ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَـٰنُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ ٱلْكَرِيمِ ٱلَّذِى خَلَقَكَ فَسَوَّىٰكَ فَعَدَلَكَ فِىٓ أَىِّ صُورَةٍ مَّا شَآءَ رَكَّبَكَ كَلَّا بَلْ تُكَذِّبُونَ بِٱلدِّينِ وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَـٰفِظِينَ كِرَامًا كَـٰتِبِينَ يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ إِنَّ ٱلْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ وَإِنَّ ٱلْفُجَّارَ لَفِى جَحِيمٍ يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ ٱلدِّينِ وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَآئِبِينَ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا يَوْمُ ٱلدِّينِ ثُمَّ مَآ أَدْرَىٰكَ مَا يَوْمُ ٱلدِّينِ يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِّنَفْسٍ شَيْـًٔا ۖ وَٱلْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِّلَّهِIżas-samā`unfaṭarat wa iżal-kawākibuntaṡarat wa iżal-biḥāru fujjirat wa iżal-qubụru bu’ṡirat alimat nafsum mā qaddamat wa akhkharat yā ayyuhal-insānu mā garraka birabbikal-karīm allażī khalaqaka fa sawwāka fa adalak fī ayyi ṣụratim mā syā`a rakkabak kallā bal tukażżibụna bid-dīn wa inna alaikum laḥāfiẓīn kirāmang kātibīn ya’lamụna mā taf’alụn innal-abrāra lafī na’īm wa innal-fujjāra lafī jaḥīm yaṣlaunahā yaumad-dīn wa mā hum an-hā bigā`ibīn wa mā adrāka mā yaumud-dīn ṡumma mā adrāka mā yaumud-dīn yauma lā tamliku nafsul linafsin syai`ā, wal-amru yauma`iżil lillāhArtinya "Apabila langit terbelah, apabila bintang-bintang jatuh berserakan, وَإdan apabila lautan menjadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikannya. Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu berbuat durhaka terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan susunan tubuhmu seimbang, bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan. Padahal sesungguhnya bagi kamu ada malaikat-malaikat yang mengawasi pekerjaanmu, yang mulia di sisi Allah dan mencatat pekerjaan-pekerjaanmu itu, mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu. Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?. Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? Yaitu hari ketika seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.” QS Al-Infithar 1-19Selalu ingat Al-Qur'an dalam kondisi senang maupun sedih. At-Takwirإِذَا ٱلشَّمْسُ كُوِّرَتْ وَإِذَا ٱلنُّجُومُ ٱنكَدَرَتْ وَإِذَا ٱلْجِبَالُ سُيِّرَتْ وَإِذَا ٱلْعِشَارُ عُطِّلَتْ وَإِذَا ٱلْوُحُوشُ حُشِرَتْ وَإِذَا ٱلْبِحَارُ سُجِّرَتْ وَإِذَا ٱلنُّفُوسُ زُوِّجَتْ وَإِذَا ٱلْمَوْءُۥدَةُ سُئِلَتْ بِأَىِّ ذَنۢبٍ قُتِلَتْ وَإِذَا ٱلصُّحُفُ نُشِرَتْ وَإِذَا ٱلسَّمَآءُ كُشِطَتْ وَإِذَا ٱلْجَحِيمُ سُعِّرَتْ وَإِذَا ٱلْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّآ أَحْضَرَتْ فَلَآ أُقْسِمُ بِٱلْخُنَّسِ ٱلْجَوَارِ ٱلْكُنَّسِ وَٱلَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ وَٱلصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ إِنَّهُۥ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ ذِى قُوَّةٍ عِندَ ذِى ٱلْعَرْشِ مَكِينٍ مُّطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ وَمَا صَاحِبُكُم بِمَجْنُونٍ وَلَقَدْ رَءَاهُ بِٱلْأُفُقِ ٱلْمُبِينِ وَمَا هُوَ عَلَى ٱلْغَيْبِ بِضَنِينٍ وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطَـٰنٍ رَّجِيمٍ فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَـٰلَمِينَ لِمَن شَآءَ مِنكُمْ أَن يَسْتَقِيمَ وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَـٰلَمِينَIżasy-syamsu kuwwirat wa iżan-nujụmungkadarat wa iżal-jibālu suyyirat wa iżal-isyāru uṭṭilat wa iżal-wuḥụsyu ḥusyirat wa iżal-biḥāru sujjirat wa iżan-nufụsu zuwwijat wa iżal-mau`ụdatu su`ilat bi`ayyi żambing qutilat wa iżaṣ-ṣuḥufu nusyirat wa iżas-samā`u kusyiṭat wa iżal-jaḥīmu su”irat wa iżal-jannatu uzlifat alimat nafsum mā aḥḍarat fa lā uqsimu bil-khunnas al-jawāril-kunnas wal-laili iżā as’as waṣ-ṣub-ḥi iżā tanaffas innahụ laqaulu rasụling karīm żī quwwatin inda żil-arsyi makīn muṭā’in ṡamma amīn wa mā ṣāḥibukum bimajnụn wa laqad ra`āhu bil-ufuqil-mubīn wa mā huwa alal-gaibi biḍanīn wa mā huwa biqauli syaiṭānir rajīm fa aina taż-habụn in huwa illā żikrul lil-ālamīn liman syā`a mingkum ay yastaqīm wa mā tasyā`ụna illā ay yasyā`allāhu rabbul-ālamīnArtinya "Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan tidak diperdulikan dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan dijadikan meluap dan apabila ruh-ruh dipertemukan dengan tubuh dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh,. dan apabila catatan-catatan amal perbuatan manusia dibuka, dan apabila langit dilenyapkan, dan apabila neraka Jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya. Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang, yang beredar dan terbenam, demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing, sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman Allah yang dibawa oleh utusan yang mulia Jibril, yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy, yang ditaati di sana di alam malaikat lagi dipercaya. Dan temanmu Muhammad itu bukanlah sekali-kali orang yang gila. Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang. Dan dia Muhammad bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib. Al Quran itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk, ke manakah kamu akan pergi? Al Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, yaitu bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” QS At-Takwir 1-2935. Abasaَبَسَ وَتَوَلَّىٰٓ أَن جَآءَهُ ٱلْأَعْمَىٰ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُۥ يَزَّكَّىٰٓ أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنفَعَهُ ٱلذِّكْرَىٰٓ أَمَّا مَنِ ٱسْتَغْنَىٰ فَأَنتَ لَهُۥ تَصَدَّىٰ وَمَا عَلَيْكَ أَلَّا يَزَّكَّىٰ وَأَمَّا مَن جَآءَكَ يَسْعَىٰ وَهُوَ يَخْشَىٰ فَأَنتَ عَنْهُ تَلَهَّى كَلَّآ إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ فَمَن شَآءَ ذَكَرَهُۥ فِى صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍ مَّرْفُوعَةٍ مُّطَهَّرَةٍۭ بِأَيْدِى سَفَرَةٍ كِرَامٍۭ بَرَرَةٍ قُتِلَ ٱلْإِنسَـٰنُ مَآ أَكْفَرَهُۥ مِنْ أَىِّ شَىْءٍ خَلَقَهُۥ مِن نُّطْفَةٍ خَلَقَهُۥ فَقَدَّرَهُۥ ثُمَّ ٱلسَّبِيلَ يَسَّرَهُۥ ثُمَّ أَمَاتَهُۥ فَأَقْبَرَهُۥ ثُمَّ إِذَا شَآءَ أَنشَرَهُۥ كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَآ أَمَرَهُۥ فَلْيَنظُرِ ٱلْإِنسَـٰنُ إِلَىٰ طَعَامِهِۦٓ أَنَّا صَبَبْنَا ٱلْمَآءَ صَبًّا ثُمَّ شَقَقْنَا ٱلْأَرْضَ شَقًّا فَأَنۢبَتْنَا فِيهَا حَبًّا وَعِنَبًا وَقَضْبًا وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا وَحَدَآئِقَ غُلْبًا وَفَـٰكِهَةً وَأَبًّا مَّتَـٰعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَـٰمِكُمْ فَإِذَا جَآءَتِ ٱلصَّآخَّةُ يَوْمَ يَفِرُّ ٱلْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِ وَصَـٰحِبَتِهِۦ وَبَنِيهِ لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُّسْفِرَةٌ ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَفَرَةُ ٱلْفَجَرَةُAbasa wa tawallā an jā`ahul-a’mā wa mā yudrīka la’allahụ yazzakkā au yażżakkaru fa tanfa’ahuż-żikrā ammā manistagnā fa anta lahụ taṣaddā wa mā alaika allā yazzakkā wa ammā man jā`aka wa huwa yakhsyā fa anta an-hu talahhā kallā innahā tażkirah fa man syā`a żakarah fī ṣuḥufim mukarramah marfụ’atim muṭahharah bi`aidī safarah kirāmim bararah qutilal-insānu mā akfarah min ayyi syai`in khalaqah min nuṭfah, khalaqahụ fa qaddarah ṡummas-sabīla yassarah ṡumma amātahụ fa aqbarah ṡumma iżā syā`a ansyarah kallā lammā yaqḍi mā amarah falyanẓuril-insānu ilā ṭa’āmih annā ṣababnal-mā`a ṣabbā ṡumma syaqaqnal-arḍa syaqqā fa ambatnā fīhā ḥabbā wa inabaw wa qaḍbā wa zaitụnaw wa nakhlā wa ḥadā`iqa gulbā wa fākihataw wa abbā matā’al lakum wa li`an’āmikum fa iżā jā`atiṣ-ṣākhkhah yauma yafirrul-mar`u min akhīh wa ummihī wa abīh wa ṣāḥibatihī wa banīh likullimri`im min-hum yauma`iżin sya`nuy yugnīh wujụhuy yauma`iżim musfirah ḍāḥikatum mustabsyirah wa wujụhuy yauma`iżin alaihā gabarah tarhaquhā ulā`ika "Dia Muhammad bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya dari dosa, أَatau dia ingin mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada celaan atasmu kalau dia tidak membersihkan diri beriman. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera untuk mendapatkan pengajaran, sedang ia takut kepada Allah, maka kamu mengabaikannya. Sekali-kali jangan demikian! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya, di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,. yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis malaikat, yang mulia lagi berbakti. Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya? Dari apakah Allah menciptakannya? Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya. Kemudian Dia memudahkan jalannya. kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali. Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air dari langit, kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun yang lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. Dan apabila datang suara yang memekakkan tiupan sangkakala yang kedua, pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup muka pada hari itu berseri-seri, dan bergembira ria, dan banyak pula muka pada hari itu tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelapan. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.” QS Abasa 1-4236. An-Nazi’atوَٱلنَّـٰزِعَـٰتِ غَرْقًا وَٱلنَّـٰشِطَـٰتِ نَشْطًا وَٱلسَّـٰبِحَـٰتِ سَبْحًا فَٱلسَّـٰبِقَـٰتِ سَبْقًا فَٱلْمُدَبِّرَٰتِ أَمْرًا يَوْمَ تَرْجُفُ ٱلرَّاجِفَةُ تَتْبَعُهَا ٱلرَّادِفَةُ قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ أَبْصَـٰرُهَا خَـٰشِعَةٌ يَقُولُونَ أَءِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِى ٱلْحَافِرَةِ أَءِذَا كُنَّا عِظَـٰمًا نَّخِرَةً قَالُوا۟ تِلْكَ إِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ فَإِنَّمَا هِىَ زَجْرَةٌ وَٰحِدَةٌ فَإِذَا هُم بِٱلسَّاهِرَةِ هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ مُوسَىٰٓ إِذْ نَادَىٰهُ رَبُّهُۥ بِٱلْوَادِ ٱلْمُقَدَّسِ طُوًى ٱذْهَبْ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ فَقُلْ هَل لَّكَ إِلَىٰٓ أَن تَزَكَّىٰ وَأَهْدِيَكَ إِلَىٰ رَبِّكَ فَتَخْشَىٰ فَأَرَىٰهُ ٱلْـَٔايَةَ ٱلْكُبْرَىٰ فَكَذَّبَ وَعَصَىٰ ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَىٰ فَحَشَرَ فَنَادَىٰ فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلْأَعْلَىٰ فَأَخَذَهُ ٱللَّهُ نَكَالَ ٱلْـَٔاخِرَةِ وَٱلْأُولَىٰٓ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَن يَخْشَىٰٓ ءَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ ٱلسَّمَآءُ ۚ بَنَىٰهَا رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّىٰهَا وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَىٰهَا وَٱلْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَىٰهَآ أَخْرَجَ مِنْهَا مَآءَهَا وَمَرْعَىٰهَا وَٱلْجِبَالَ أَرْسَىٰهَا مَتَـٰعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَـٰمِكُمْ فَإِذَا جَآءَتِ ٱلطَّآمَّةُ ٱلْكُبْرَىٰ يَوْمَ يَتَذَكَّرُ ٱلْإِنسَـٰنُ مَا سَعَىٰ وَبُرِّزَتِ ٱلْجَحِيمُ لِمَن يَرَىٰ فَأَمَّا مَن طَغَىٰ وَءَاثَرَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا فَإِنَّ ٱلْجَحِيمَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفْسَ عَنِ ٱلْهَوَىٰ فَإِنَّ ٱلْجَنَّةَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا فِيمَ أَنتَ مِن ذِكْرَىٰهَآ إِلَىٰ رَبِّكَ مُنتَهَىٰهَآ إِنَّمَآ أَنتَ مُنذِرُ مَن يَخْشَىٰهَا كَأَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوٓا۟ إِلَّا عَشِيَّةً أَوْ ضُحَىٰهَاWan-nāzi’āti garqā wan-nāsyiṭāti nasyṭā was-sābiḥāti sab-ḥā fas-sābiqāti sabqā fal-mudabbirāti amrā yauma tarjufur-rājifah tatba’uhar-rādifah qulụbuy yauma`iżiw wājifah abṣāruhā khāsyi’ah yaqụlụna a innā lamardụdụna fil-ḥāfirah a iżā kunnā iẓāman nakhirah qālụ tilka iżang karratun khāsirah fa innamā hiya zajratuw wāḥidah fa iżā hum bis-sāhirah hal atāka ḥadīṡu mụsā iż nādāhu rabbuhụ bil-wādil-muqaddasi ṭuwā iż-hab ilā fir’auna innahụ ṭagā fa qul hal laka ilā an tazakkā wa ahdiyaka ilā rabbika fa takhsyā fa arāhul-āyatal-kubrā fa każżaba wa ṡumma adbara yas’ā fa ḥasyara fa nādā fa qāla ana rabbukumul-a’lā fa akhażahullāhu nakālal-ākhirati wal-ụlā inna fī żālika la’ibratal limay yakhsyā a antum asyaddu khalqan amis-samā, banāhā rafa’a samkahā fa sawwāhā wa agṭasya lailahā wa akhraja ḍuḥāhā wal-arḍa ba’da żālika daḥāhā akhraja min-hā mā`ahā wa mar’āhā wal-jibāla arsāhā matā’al lakum wa li`an’āmikum fa iżā jā`atiṭ-ṭāmmatul-kubrā yauma yatażakkarul-insānu mā sa’ā wa burrizatil-jaḥīmu limay yarā fa ammā man ṭagā wa āṡaral-ḥayātad-dun-yā fa innal-jaḥīma hiyal-ma`wā wa ammā man khāfa maqāma rabbihī wa nahan-nafsa anil-hawā fa innal-jannata hiyal-ma`wā yas`alụnaka anis-sā’ati ayyāna mursāhā fīma anta min żikrāhā ilā rabbika muntahāhā innamā anta munżiru may yakhsyāhā ka`annahum yauma yaraunahā lam yalbaṡū illā asyiyyatan au ḍuḥāhāArtinya "Demi malaikat-malaikat yang mencabut nyawa dengan keras, dan malaikat-malaikat yang mencabut nyawa dengan lemah-lembut, dan malaikat-malaikat yang turun dari langit dengan cepat, dan malaikat-malaikat yang mendahului dengan kencang, dan malaikat-malaikat yang mengatur urusan dunia. Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam, tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu sangat takut, Pandangannya tunduk. Orang-orang kafir berkata “Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan semula? Apakah akan dibangkitkan juga apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?” Mereka berkata “Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan”. Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali tiupan saja, maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi. Sudah sampaikah kepadamu ya Muhammad kisah Musa. Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa; “Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas, dan katakanlah kepada Fir’aun “Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri dari kesesatan”. Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?” Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.. Tetapi Fir’aun mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang Musa. Maka dia mengumpulkan pembesar-pembesarnya lalu berseru memanggil kaumnya. Seraya berkata “Akulah tuhanmu yang paling tinggi”. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut kepada Tuhannya. kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu memancarkan daripadanya mata airnya, dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, semua itu untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. Maka apabila malapetaka yang sangat besar hari kiamat telah datang. Pada hari ketika manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya, dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya. Orang-orang kafir bertanya kepadamu Muhammad tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya? Siapakah kamu maka dapat menyebutkan waktunya? Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya ketentuan waktunya. Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya hari berbangkit Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal di dunia melainkan sebentar saja di waktu sore atau pagi hari.” QS An-Naziat 1-4637. An-Nabaaعَمَّ يَتَسَآءَلُونَ عَنِ ٱلنَّبَإِ ٱلْعَظِيمِ ٱلَّذِى هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ أَلَمْ نَجْعَلِ ٱلْأَرْضَ مِهَـٰدًا وَٱلْجِبَالَ أَوْتَادًا وَخَلَقْنَـٰكُمْ أَزْوَٰجًا وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا وَجَعَلْنَا ٱلَّيْلَ لِبَاسًا وَجَعَلْنَا ٱلنَّهَارَ مَعَاشًا وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا وَأَنزَلْنَا مِنَ ٱلْمُعْصِرَٰتِ مَآءً ثَجَّاجًا لِّنُخْرِجَ بِهِۦ حَبًّا وَنَبَاتًا وَجَنَّـٰتٍ أَلْفَافًا إِنَّ يَوْمَ ٱلْفَصْلِ كَانَ مِيقَـٰتًا يَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا وَفُتِحَتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتْ أَبْوَٰبًا وَسُيِّرَتِ ٱلْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا لِّلطَّـٰغِينَ مَـَٔابًا لَّـٰبِثِينَ فِيهَآ أَحْقَابًا لَّا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا جَزَآءً وِفَاقًا إِنَّهُمْ كَانُوا۟ لَا يَرْجُونَ حِسَابًا وَكَذَّبُوا۟ بِـَٔايَـٰتِنَا كِذَّابًا وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنَـٰهُ كِتَـٰبًا فَذُوقُوا۟ فَلَن نَّزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا حَدَآئِقَ وَأَعْنَـٰبًا وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا وَكَأْسًا دِهَاقًا لَّا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا كِذَّٰبًا جَزَآءً مِّن رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا رَّبِّ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ٱلرَّحْمَـٰنِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِنْهُ خِطَابًا يَوْمَ يَقُومُ ٱلرُّوحُ وَٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ صَفًّا ۖ لَّا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ ٱلرَّحْمَـٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ذَٰلِكَ ٱلْيَوْمُ ٱلْحَقُّ ۖ فَمَن شَآءَ ٱتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ مَـَٔابًا إِنَّآ أَنذَرْنَـٰكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنظُرُ ٱلْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ ٱلْكَافِرُ يَـٰلَيْتَنِى كُنتُ تُرَٰبًۢاAmma yatasā`alụn anin-naba`il-aẓīm allażī hum fīhi mukhtalifụn kallā saya’lamụn ṡumma kallā saya’lamụn a lam naj’alil-arḍa mihādā wal-jibāla autādā wa khalaqnākum azwājā wa ja’alnā naumakum subātā wa ja’alnal-laila libāsā wa ja’alnan-nahāra ma’āsyā wa banainā fauqakum sab’an syidādā wa ja’alnā sirājaw wahhājā wa anzalnā minal-mu’ṣirāti mā`an ṡajjājā linukhrija bihī ḥabbaw wa nabātā wa jannātin alfāfā inna yaumal-faṣli kāna mīqātā yauma yunfakhu fiṣ-ṣụri fa ta`tụna afwājā wa futiḥatis-samā`u fa kānat abwābā wa suyyiratil-jibālu fa kānat sarābā inna jahannama kānat mirṣādā liṭ-ṭāgīna ma`ābā lābiṡīna fīhā aḥqābā lā yażụqụna fīhā bardaw wa lā syarābā illā ḥamīmaw wa gassāqā jazā`aw wifāqā innahum kānụ lā yarjụna ḥisābā wa każżabụ bi`āyātinā kiżżābā wa kulla syai`in aḥṣaināhu kitābā fa żụqụ fa lan nazīdakum illā ażābā inna lil-muttaqīna mafāzā ḥadā`iqa wa a’nābā wa kawā’iba wa ka`san dihāqā lā yasma’ụna fīhā lagwaw wa lā kiżżābā jazā`am mir rabbika aṭā`an ḥisābā rabbis-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumar-raḥmāni lā yamlikụna min-hu khiṭābā yauma yaqụmur-rụḥu wal-malā`ikatu ṣaffal lā yatakallamụna illā man ażina lahur-raḥmānu wa qāla ṣawābā żālikal-yaumul-ḥaqq, fa man syā`attakhaża ilā rabbihī ma`ābā innā anżarnākum ażābang qarībay yauma yanẓurul-mar`u mā qaddamat yadāhu wa yaqụlul-kāfiru yā laitanī kuntu turābāArtinya "Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? Tentang berita yang besar, yang mereka perselisihkan tentang ini. Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui, kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?, dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan, dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan Kami jadikan malam sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, dan Kami bina di atas kamu tujuh buah langit yang kokoh, dan Kami jadikan pelita yang amat terang matahari, dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat? Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, yaitu hari yang pada waktu itu ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok, dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu, dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia. Sesungguhnya neraka Jahannam itu padanya ada tempat pengintai, lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak pula mendapat air yang mendidih dan nanah, sebagai pambalasan yang setimpal. Sesungguhnya mereka tidak berharap takut kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, yaitu kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya, dan gelas-gelas yang penuh berisi minuman. Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan dusta. Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak, Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia. Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu hai orang kafir siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah." QS An-Nabaa 1-40.Mengenal Isi dan Kandungan Juz AmmaIlustrasi membaca ayat Alquran. Foto PexelsJuz Amma adalah penamaan sebuah juz di dalam Alquran, yaitu juz yang ke-30. Juz Amma terdiri dari 37 surat yang diawali dengan surat An-Naba dan diakhiri dengan surat dari Kilat dan Mudah Hafal Juz 'Amma oleh Ahmad Zainal Abidin 2015 17, kandungan ayat-ayat di dalam surat yang ada pada Juz Amma kebanyakan selalu menjelaskan berita mengenai hari kebangkitan. Dari 46 sub-pokok bahasan kandungan dalam Juz Amma, 13 sub pokok bahasan berbicara tentang hari kebangkitan dan 7 bahasan tentang neraka sebagai ancaman bagi orang yang durhaka dan surga bagi mereka yang beriman. Sub pokok bahasan lain adalah tentang kisah-kisah nabi dan umat terdahulu, penciptaan manusia, malaikat sebagai pencatat amal perbuatan manusia, dan 37 surat yang ada dalam Juz Amma, 20 di antaranya memuat berita tentang hari kebangkitan. Menariknya, ke-20 surat tersebut ternyata masuk dalam golongan surat Makkiyah surat yang diturunkan di Makkah, kecuali satu surat, yaitu Al-Zalzalah. Meski begitu, menurut dalil Qiyasi Ijtihadi, surat Al-Zalzalah ini bisa dikatakan Makkiyah karena isinya berkaitan dengan berita tentang hari kebangkitan. Ciri khas surat Makkiyah dilihat dari temanya, yakni mengenai hari itu, surat pendek dalam Juz Amma yang diturunkan di Madinah atau disebut Madaniyah di antaranya seperti surat Al-Bayyinah dan surat ciri-cirinya, surat Makkiyah terdiri dari ayat-ayat yang pendek, sedangkan surat Madaniyah memiliki ayat yang panjang dan memakai kalimat atau ungkapan yang menjelaskan Juz AmmaIlustrasi Alquran. Foto PexelsSurat-surat dalam Juz Amma mengandung pesan-pesan yang paling mendasar bagi iman seorang Muslim. Surat-surat yang kebanyakan golongan Makkiyah ini diturunkan pada saat penganut agama Islam masih sedikit pertama dari juz ke-30, yang diletakkan Rasulullah dengan petunjuk Allah SWT pada urutan ke-78 dinamai surat An-Naba, yang berarti "berita besar". Nama An-Naba' diambil dari kata an-naba' yang terdapat pada ayat kedua surat ini. Surat ini juga dinamai Amma Yatasa Alun, yang diambil dari ayat pertama surat ini. Pokok-pokok isi kandungannya meliputi pengingkaran orang-orang musyrik terhadap adanya hari kebangkitan serta ancaman Allah terhadap sikap mereka dalam Juz Amma terdapat 1 surat yang memiliki ayat terbanyak, yaitu surat An-Nazi’at. Surat ini memiliki jumlah ayat sebanyak An-Nazi'at merupakan surat kedua dalam Juz Amma yang namanya diambil dari ayat pertama. Surat ini diawali dengan lima ayat yang berturut-turut memuat sumpah-sumpah Allah, yakni penegasan bahwa apa yang akan disampaikan itu sungguh-sungguh benar terjadi. Di dalam juz Amma, juga terdapat satu surat yang memuat secara penuh tentang hari kebangkitan, yaitu surat Al-Qaari'ah. Surat ke-101 dalam Alquran ini memuat 11 ayat dan menegaskan tentang hari itu, surat dengan ayat paling sedikit di dalam Juz Amma adalah Al-Kautsar. Surat yang berjumlah 3 ayat menjelaskan tentang bagaimana Allah memberikan karunia-Nya kepada para penghuni surga dan perintah untuk mendirikan banyak penjelasan yang dibahas dalam Juz Amma, seperti hari kebangkitan yang digambarkan dengan peristiwa yang bermacam-macam, seperti ditiupnya sangkakala, dibukanya langit, langit yang terbelah, serta berbagai gambaran peristiwa lainnya. Dalam Juz Amma, juga digambarkan tentang keindahan surga yang penuh pesona kenyamanan, serta neraka yang digambarkan sebagai tempat yang sangat jumlah surat dalam Juz Amma?Apa kandungan ayat-ayat dalam Juz Amma?Apa saja surat pendek juz 30 yang termasuk surat Madaniyah?
- Download MP3 Juz Amma 30 MP3/Surat-surat Pendek MP3 Lengkap Dengan. Ass.wr.wb,, terima kasih Mp3 surat surat alquran, permisi mas. Apr 24, 2017 - Surat Pendek Al-Quran Mp3 adalah sebuah aplikasi android Islami yang berisi kumpulan surat-surat pendek yang terdapat pada Al-Quran.
ilustrasi membaca surat pendek Al-Qur’an, sumber gambar merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap umat muslim. Salah satu rukun sholat yaitu membaca surat pendek Alquran. Umumnya, surat pendek yang dibaca oleh sebagian besar umat muslim ketika melakukan sholat yaitu Surat Al-Ikhlas dan Surat An-Nas. Hal ini tidak lain karena surat tersebut sangat mudah dihafalkan dan cenderung memiliki ayat yang bisa menemukan kumpulan surat pendek, Anda hanya perlu membuka juz 30 dalam Al-Quran. Dalam juz tersebut terdapat banyak surat pendek yang dapat dipilih untuk dibaca dan dihapalkan. Selain itu, Anda juga bisa membuka juz amma yang isinya memang terdiri dari kumpulan surat pendek di dalam Al-Qur’ Surat Pendek AlquranDalam buku Al-Lubab Makna, Tujuan dan Pelajaran dari Al-Fatihah dan Juz Amma oleh Shihab 2008 3 dijelaskan bahwa juz amma merupakan juz terakhir dari tiga puluh juz dalam Al-Qur’an yang notabene memiliki ayat yang singkat-singkat. Umumnya, bahasa dalam surat pendek Alquran ini cenderung indah dan menyentuh hati dan disertai argumen-argumen yang rasional. Dengan mempelajari ayat-ayat tersebut, maka, kita akan lebih mudah dalam menghafal dan surat-surat pendek tersebut yaitu sebagai berikutilustrasi membaca surat pendek Al-Qur’an, sumber gambar اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Bismillahirrahmanirrahiimاِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙIdzaa jaa’a nasrullahi wal fathuوَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙWara’aitan naasa yadkhuluuna fii diinillahi afwaajaaفَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًاFasabbih bihamdi rabbika wastagh firhu, innahu kana tawwabaبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗInnaa a’thainaakal kautsaraفَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗFashalli lirabbika wanharاِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُInnasyaani-aka huwal abtaruبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Bismillahirrahmanirrahiimاِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙInnal insaana lafii khusrinاِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِIllal-ladziina aamanuu wa amiluush-shalihaati wa tawa shau bilhaqqi wa tawa shaubish shabrبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Bismillahirrahmanirrahiimاِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِInnaa anzalnaahu fii lailatil qodrوَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ Wamaa adrookamaa lailatul qodr لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗLailatul qodri khoirum min alfi syahrinتَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛTanazzalul malaa-ikatu war ruuhu fiiha bi idzni robbihi min kulli amrinسَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِSalaamun hiya hatta mathla’il fajrItulah kumpulan surat pendek Al-Qur’an yang mudah dihafal dan dapat dibaca ketika melaksanakan sholat. Anda bisa memilih beberapa surat tersebut untuk dibaca berganti-ganti setiap harinya. BacaanMurottal alquran mp3 30 juz dibacakan oleh Wadee Hamadi Al Yamini. Sheikh Wadi Hammad Al-Yamani memegang gelar Sarjana dalam Studi Islam dari Fakultas Seni, Universitas Sains dan Teknologi. Dia bekerja sebagai seorang imam masjid 'Abu Bakar As-Siddique' di daerah Sa`d Alabdullah, Kuwait. Juz 1.
HafalanSurat Pendek Al-Quran 1.0.0 download APK per Android. Kumpulan Teks Hafalan Surat Pendek Al-Quran Lengkap Dengan Latin Dan Terjemahan. IT English Português Español Pусский العربية‎ 中文(简体) 中文(繁體) हिन्दी Indonesia Italiano
1Cbb.
  • n0ndow8g7y.pages.dev/257
  • n0ndow8g7y.pages.dev/113
  • n0ndow8g7y.pages.dev/272
  • n0ndow8g7y.pages.dev/146
  • n0ndow8g7y.pages.dev/140
  • n0ndow8g7y.pages.dev/572
  • n0ndow8g7y.pages.dev/582
  • n0ndow8g7y.pages.dev/576
  • kumpulan surat surat pendek alquran mp3